Sedap 'Anu' Yang Bersunat atau Tidak Bersunat? - Lapisan lipatan kulit yang terdapat pada 'Anu' Lelaki hingga sekarang masih menjadi perdebatan serta topik hangat seputar kesihatan.
Center for Disease Control and Prevention atau CDC mengatakan bahwa 'Anu' tidak disunat kemungkinan berisiko besar terhadap kesehatan.
Namun, bagaimana dampak kondisi 'Anu' yang tidak disunat pada kehidupan? Apa beza bercinta dengan lelaki yang disunat dan tidak disunat?
Lelaki disunat.
Setiap sesuatu hal ada kebaikan dan juga keburukannya,termasuk dalam hal ini,menurut kajian Karen Boyle, MD, Direktur Pengobatan dan Operasi Reproduksi lelaki di Chesapeake Urology Associates Baltimore, mengatakan wanita yang bersuami lelaki bersunat akan lebih puas berbanding dengan lelaki yang tidak disunat.
Selain bebas kuman yang mendatangkan penyakit kehangatan 'Anu' lelaki bersunat akan lebih dirasai wanita berbanding lelaki yang tidak bersunat selain lebih licin dan keras
Namun ada pula kajian yang mendapati bahwa Ejakuasi dini dikalangan lelaki adalah akibat dari faktor bersunat.alasannya kerana 'Anu' lelaki yang bersunat lebih sensitif kerana tidak memiliki kulit Kulup.
Lelaki tidak bersunat.
Sebuah studi dari Denmark Dr Paduch berkata lelaki yang tidak bersunat memiliki ketahanan dua kali ganda berbanding lelaki yang bersunat.kajian tersebut juga menyebut wanita juga akan lebih merasakan kenikmatan berbanding dengan 'Anu' yang disunat.
Dr Paduch menjelaskan bagaimana kulup bisa meningkatkan kenikmatan saat berhubungan . Ketika kulup 'Anu' yang tidak disunat tertarik kembali, ia akan mengumpul di sekitar pangkal , sehingga menyebabkan gesekan lebih pada klitoris. “Ini akan memainkan peran dalam kenikmatan pada wanita yang senang dirangsang melalui klitorisnya,” ujar Paduch
Namun Dr Paduch juga menjelaskan bahwa wanita yang kahwin dengan lelaki tidak bersunat berisiko memiliki kanser rahim.
Hal ini dikarenakan Kelembapan yang terperangkap di kulup menjadi bakteri atau kuman.kemudian berkembang menjadi infeksi jamur yang menyebabkan terjadinya Virus HPV dan HIV.
No comments